http://www.freesearchenginesubmission.infocliquez ici http://www.casino-online.us/ PENYALUR ALAT KESEHATAN: 2019

Penyalur Alat Kesehatan

Penyalur Alat Kesehatan adalah Perusahaan Alat Kesehatan - Hospital Furniture - Laboratorium - Radiologi - Apotik dan Farmasi - Produk Juknis DAK BKKBN - Alat Peraga Kesehatan yang sudah memiliki izin PAK, ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 EMS, HAKI, Gakeslab dan lain-lain.

Obgyn Bed BKKBN 2020

Obgyn Bed BKKBN 2020 dilengkapi dengan Lampu Sorot LED yang bisa dicas ulang. Selain itu pula kami juga membantu mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti : Surat Dukungan, IPAK, HAKI, ISO 9001:2008, Gakeslab, Jaminan Ketersediaan Barang, Jaminan Purna Jual, Registrasi DEPKES dan lain-lain sesuai dengan yang ditetapkan panitia pengadaan lelang.

Kie Kit BKKBN 2020

Kie Kit BKKBN 2020 dan Media Lini Lapangan BKKBN 2020. Juknis DAK BKKBN 2018 Obgyn Bed ~ Kie Kit ~ GenRe Kit ~ Iud Kit ~ Implant Kit ~ Sarana PLKB ~ ~ Sarana PPKBD ~ BKB Kit ~ APE Kit ~ Public Address ~ Lansia Kit ~ Lemari Alokon.

Iud Kit BKKBN 2020

Iud Kit BKKBN 2020 adalah Instrument pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi KB susuk/ IUD (Intra Uterine Device)yang sudah memiliki NIE (Nomor Izin Edar). Juknis DAK BKKBN 2020 Obgyn Bed ~ Kie Kit ~ GenRe Kit ~ Iud Kit ~ Implant Kit ~ Sarana PLKB ~ Sarana PPKBD ~ BKB Kit ~ APE Kit ~ Public Address ~ Alokon Cabinet ~ Lansia Kit.

GenRe Kit BKKBN 2020

GenRe Kit BKKBN 2020 adalah materi permainan, laptop/ notebook dan LCD proyektor petugas lapangan dalam memberikan penyuluhan kepada remaja tentang pentingnya program Generasi Berencana bagi masa depan generasi muda. Juknis DAK BKKBN 2020 Obgyn Bed ~ Kie Kit ~ GenRe Kit ~ Iud Kit ~ Implant Kit ~ Sarana PLKB ~ Sarana PPKBD ~ BKB Kit ~ APE Kit ~ Lansia Kit ~ Tempat Penyimpanan Alat Obat Kontrasepsi KB.

Sarana PLKB BKKBN 2020

Sarana PLKB BKKBN 2020 adalah perlengkapan sarana dan prasarana petugas penyuluhan lapangan KB. Salah satu program untuk mengendalikan jumlah penduduk ini adalah melalui pedewasaan usia perkawinan. Juknis DAK BKKBN 2020 Obgyn Bed ~ Kie Kit ~ GenRe Kit ~ Iud Kit ~ Implant Kit ~ Sarana PLKB ~ BKB Kit ~ APE Kit ~ Lansia Kit ~ Lemari Tempat Penyimpanan Alat Obat kontrasepsi KB.

Tampilkan postingan dengan label 2019. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2019. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Juni 2018

Lemari Alokon BKKBN 2020 | Penyalur Alat Kesehatan

Lemari Cabinet Tempat Penyimpanan Alat Obat Dan Kontrasepsi DAK Sub-Bidang KB Tahun Anggaran 2020

LEMARI ALOKON BKKBN 2020 adalah lemari cabinet tempat penyimpanan peralatan instrumen medis kesehatan, obat-obatan dan kontrasepsi KB yang disediakan oleh BKKBN sebagai sarana penunjang kebutuhan dalam rangka mensukseskan program Keluarga Berencana Nasional.


Adapun spesifikasi produk Lemari Tempat Penyimpanan Alat Obat Dan Kontrasepsi sesuai DAK BKKBN Tahun Anggaran 2020 terbaru dari kami adalah sebagai berikut:


TEMPAT PENYIMPANAN KIT/ ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI DAK BKKBN 2020
Spesifikasi :Dimensi : 95-105(p) x 40-52(l) x 150-190(t) cm

Kontruksi Body : Plate Stainless Steel tebal minimal 1 mm

Kontruksi Pintu : Bingkai stainless dan akrilik transparan 4-5mm dengan karet list warna hitam

Finishing : PolishedAksesories : 2-4 shelves glasess (adjustable high)

Engsel pintu : Terdapat 3 buah engsel pintu dari besi berwarna hitam

Terdapat thermometer pada pintu atas sebelah kanan dengan parameter :

- Temperatur range : -50C s/d +70C

- Accuracy : 1C

- Resolution : Higher than -20C

- Power : 1,5V One LR44Terdapat key selector switch

Pada bagian atas pintu ditulis : "ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI" Dimasukkan  kedalam kardus dengan ukuran disesuaikan dan bertuliskan "Tempat Penyimpanan Alat dan Obat Kontrasepsi"

NB : Merek, warna dan bentuk pada gambar tidak mengikat

Lemari Alokon DAK BKKBN 2020 - Lemari Alat Obat dan Kontrasepsi


Adapun produk-produk Juknis DAK BKKBN 2020 yang diproduksi dan dipasarkan oleh kami adalah sebagai berikut :

1. Obgyn Bed DAK BKKBN 2020.

2. Kie Kit DAK BKKBN 2020.

3. Implan Removal Kit DAK BKKBN 2020.

4. Iud Kit DAK BKKBN 2020.

5. Genre Kit DAK BKKBN 2020.

6. Lansia Kit DAK BKKBN 2020.

7. Sarana PLKB DAK BKKBN 2020.

8. Sarana PPKBD dan Sub-PPKBD DAK BKKBN 2020.

9. Desktop PC All-in-1 DAK BKKBN 2020.

10. BKB APE DAK BKKBN 2020.

11. Mupen KB DAK BKKBN 2020.

12. Muyan KB DAK BKKBN 2020.

13. Mobil Akseptor DAK BKKBN 2020.

14. Motor Petugas Lapangan DAK BKKBN 2020.

15. Mobil Box Alokon DAK BKKBN 2020.

16. Lemari Alokon DAK BKKBN 2020.


Proses Distribusi Pengiriman Lemari Alokon DAK BKKBN 2020

Dengan wilayah pengadaan sampai ke seluruh wilayah Indonesia seperti : Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Lombok, Kupang, Nusa Tenggara, Nias, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Padang, Riau, Jambi, Pekanbaru, Batam, Bangka Belitung, Aceh, Medan, Kalimantan Barat, Pontianak, Singkawang, Ketapang, Putusibau, Sambas, Sintang, Sanggau, Melinau, Kalimantan Tengah, Sarmarinda, Kalimantan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sangata, Kalimantan Utara, Kertanegara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Makasar, Palu, Manado, Ternate, Halmahera, Maluku, Ambon, Papua, Sorong, Manokwari, Wamena, Timika, Fak-Fak, Nabire, Merauke, Sabang dan lainnya.


Untuk pengadaan Tender maupun Penunjukan Langsung dengan kelengkapan administrasi sebagai berikut : Surat Dukungan, Sertifikat ISO, IPAK, SIUP, NPWP, TDP, Domisili, Ijazah ATEM, Ijazah Apoteker, HAKI, Jaminan purna jual dan sebagainya yang dibutuhkan rekanan di daerah.


Untuk informasi harga jual brosur dan katalog produk-produk Juknis DAK BKKBN 2020 murah silahkan menghubungi :
Kontak Person : Elfian Effendi

Mobile (WhatsApp):081315904286 ~ 082125526000 

Email :

dumedpower@gmail.com

dumedpower2017@gmail.com

Twitter :

https://twitter.com/penyaluralkes

Minggu, 26 Maret 2017

Kie Kependudukan DAK BKKBN 2019-2020

Produsen dan Distributor Produk-Produk DAK BKKBN 2019-2020

Mengurangi Ledakan Penduduk Melalui Program KB Nasional.

Komunikasi Informasi dan Edukasi atau disingkat dengan istilah KIE yang bertujuan untuk menyampaikan berita tentang pengetahuan kepada masyarakat. 

Genre Kit BKKBN 2019-2020 | Penyalur Alat Kesehatan

BKKBN dalam menjalankan program nasional juga mengeluarkan produk mengenai pengenalan masyarakat tentang kependudukan yang meliputi pengetahuan tentang sebab dan akibat pertambahan penduduk dan bagaimana cara penanggulangannya. 

Melalui berbagai penyuluhan-penyuluhan ledakan penduduk dapat diminimalisasi dengan secara bersama-sama melaksanakan program nasional Keluarga Berencana.

PT. DUMEDPOWER INDONESIA Penyedia dan Pemberi Surat Dukungan Tender LPSE SIRUP

PRODUK KIE KEPENDUDUKAN DAK BKKBN 2019-2020

a) TEMA PERTAMA : JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

Ada 3 Judul Buku :

1. Kue untuk Rudi

2. Macet Lagi

3. Teman Kecil di perkampungan Padat

b) TEMA KE DUA : USIA REMAJA

Ada 3 Judul Buku :

1. Agustus Seru

2. Kak Sandi yang Hebat

3. Aku Sayang Kak Iyung

c) TEMA KETIGA : PENDUDUK USIA PRODUKTIF

Ada 3 Judul Buku :

1. Ayo Bangun Pagi

2. Cita-cita Bela

3. Bakso Pak Trisno

 

d) TEMA KEEMPAT : LANJUT USIA

Ada 3 Judul Buku :

1. Naik Bis Kota

2. Kakekku Hebat

3. Hadiah Untuk Nenek

e) TEMA KELIMA : URBANISASI DAN PERKEMBANGAN PERKOTAAN

Ada 3 Judul Buku :

1. Rumahku

2. Main ke Desa

3. Ayo Keliling Kota

Spesifikasi Masing-masing Buku :

Bahan : Kertas Mate Paper 150gram

Ukuran : 20 X 20 Cm

Halaman : 28 Halaman

Cetak : 4/4

Cover : Hard Cover Board No.30 + Laminating Glossy terdapat logo BKKBN dan logo Kab/Kota serta nama SKPD KB

Finishing : Jahit Benang + Cover Di Lem pada Dinding Ketebalan Buku

 

TAS ALAT PERAGA KIE PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN KIT

• Ukuran minimal : Dimensi 33 cm x 50 cm (bervariasi)

• Bahan : Pollyester D.1600

• Warna : Hitam

FINISHING : – Tarikan/handle rirtzleting, dan variasi tali bahan yang kuat dan tidak mudah putus.

– Terdapat tulisan KIE Pendidikan dan Kependudukan (Bordir/ berwarna Biru), Logo BKKBN dan logo kabupaten dan kota serta nama SKPD-KB (Bordir/Berwarna Biru)

– Handle/pegangan tas., Jakarta

Indonesia

PT. DUMEDPOWER INDONESIA adalah Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Penyedia dan Pemberi Surat Dukungan yang sudah memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan dan E-Faktur Online dan terdaftar dalam LPSE untuk pengadaan barang dan jasa produk-produk Juknis DAK BKKBN 2017 berdasarkan hasil revisi terakhir di Solo.

Desktop PC All-in-1 BKKBN 2019


Dalam proses pengadaan barang dan jasa produk-produk DAK (Dana Alokasi Khusus) BKKBN seharusnya Perusahaan Penyedia Produk-Produk DAK BKKBN tersebut haruslah perusahaan yang harus memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan (I.P.A.K) dan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang sudah memiliki E-Faktur Pajak. 

Implan Removal Kit BKKBN 2019

Karena standarisasi pengadaan Tender Pengadaaan Barang Dan Jasa pemerintah syarat mutlaknya adalah mengharuskan “Setiap Perusahaan Penyedia dan Pemberi Dukungan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Harus Berbadan Hukum Perseroan Terbatas (PT) dan Terdaftar Dalam E-Faktur Pajak (Elektronik Faktur Pajak)” sedangkan kelengkapan yang lain adalah kelengkapan tambahan. Sedangkan kita ketahui hampir sebagian besar produk-produk DAK BKKBN berhubungan dengan kegiatan Kesehatan Medis.

Iud Kit BKKBN 2019 | Penyalur Alat Kesehatan

Adapun produk-produk DAK BKKBN Tahun Anggaran 2019-2020  adalah sebagai berikut :


01. Obgyn Bed BKKBN 2019-2020

02. Kie KKB (Family) Kit BKKBN 2019-2020

03. Kie Pendidikan dan Kependudukan BKKBN 2019-2020

04. Iud Kit BKKBN 2019-2020

05. Implan Removal Kit BKKBN 2019-2020

06. Media Advokasi dan Kie BKKBN 2019-2020

07. Lansia Kit BKKBN 2019-2020

08. Sarana PLKB dan PPKBD BKKBN 2019-2020

09. Genre Kit BKKBN 2019-2020

10. BKB APE Kit BKKBN 2019-2020

11. Muyan KB  BKKBN 2019-2020

12. Mupen KB BKKBN 2019-2020

13. Public Address BKKBN 2019-2020

14. Lemari Alkon BKKBN 2019-2020

15. Mobil Akseptor KB BKKBN 2019-2020

16. Mobil Box Alkon BKKBN 2019-2020

17. Motor Petugas Lapangan BKKBN 2019-2020

Kie Kit BKKBN 2019-2020 (Family Kit) | Penyalur Alat Kesehatan

Wilayah pemasaran meliputi provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia seperti : Jakarta , Bogor, Sumedang , Bandung , Semarang , Jogjakarta , Surabaya , Banten , Lampung , Palembang , Padang , Bangka Belitung , Jambi , Riau , Medan , Aceh , Batam , Pontianak , Samarinda , Balikpapan , Palangkaraya , Makasar , Palu , Manado , Ternate , Ambon , Maluku , Sorong , Papua , Poso , Wamena , Fak-Fak , Flores , Ternate , Kupang, Nias, Nusa Tenggara , Bali ,  Madura , Malang , Solo , Brebes , Banyuwangi , Tasik Malaya , Garut , Sukabumi dll.

Sarana PLKB BKKBN 2019-2020 | Penyalur Alat Kesehatan

Untuk Pemesanan, Berita atau Informasi Daftar Harga Jual, Brosur dan Gambar berikut Spesifikasi produk-produk Juknis DAK BKKBN 2019-2020 sesuai revisi terbaru dapat menghubungi :


Nama: Tn. Elfian Effendi [Pemasaran]
E-mail:
dumedpower@gmail.com
SitusWeb:
http://www.juknisdakbkkbnblog.wordpress.com/
http://penyalur-alat-kesehatan.blogspot.com/
Pesan Instan:Nomor HP (WhatsApp) : 081315904286 / 082125526000
Nomor Kantor: 0213912905 /
Alamat: Jl. Kramat 4 No.2 – Kwitang
Jakarta Pusat

Obgyn Bed DAK BKKBN 2020 | Penyalur Alat Kesehatan


Obgyn Bed BKKBN 2020 sesuai Juknis DAK BKKBN 2020

Obgyn Bed istilah nama lainnya sering juga disebut dengan : kursi obgyn, kursi gynecolog, meja obgyn, ranjang obgyn, tempat tidur obgyn,Obstetric Gynecolog Bed, Obstetric Gynecolog Chair, Obstetric Gynecolog Table atau Bed Obgyn.


Obgyn bed adalah ranjang tempat tidur pasien untuk pemeriksaan kandungan atau kebidanan dan pelayanan lainnya. 


Jenis pemeriksaan yang sering dilakukan di obgyn bed meliputi : seperti pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi KB IUD/ Spiral, pemeriksaan kandungan atau kehamilan, pemeriksaan sekret vagina, pemeriksaan USG dsb.


Agen ranjang rumah sakit jual ranjang ginekologi obgyn bed harga terjangkau. Kunjungi alamat jual ranjang persalinan berkualitas di toko alkes online kami.


Obgyn Bed/ Obstetric Gynnecolog Bed berdasarkan Juknis Dana Alokasi Khusus Program BKKBN tahun anggaran 2020.

Obgyn Bed DAK Bidang KB 2020| Penyalur Alat Kesehatan


SPESIFIKASI OBGYN BED DAK BKKBN 2020 :


1. Spesifikasi Umum:Dimensi luar : P 1.720 – 1.750 x L 700 – 750 x T 800 – 810 (mm)Dimensi dalam : P 1.720 – 1.750 x L 550 - 600 x T 800 - 810 (mm)Bahan pipa : Stainless Steel (SS) 304 anti karat sesuai dengan ISO 4957Kontruksi : Knock DownMattras : Terbuat dari kayu multiplex : tebal 8-10 mm dilapisi busa: 60-70mm dengan cover leather imitation warna biru muda.Pengatur : System gas spring atau secara manual Kemiringan dengan elevasi 0 s/d 80 derajat.Kemasan : Di packing (bungkus) menggunakan plastik dan dimasukkan ke kardus serta pada bagian luarnyadibungkus plastik kembali, dengan ketentuansebagai berikut:a) Setiap satu set Obgyn bed harus dimasukkan ke dalam karton type Triple-wall ukuranK275/M150x6/K275. Selanjutnya obgyn bedyang sudah dikemas dalam karton tersebut dimasukkan ke dalam peti kayu.b) Setiap kemasan terdapat “Logo BKKBN” dan tulisan “Obgyn Bed untuk ProgramKependudukan, Keluarga Berencana danPembangunan Keluarga, DAK SUB BIDANG KB TAHUN .....*” dengan warna tulisan biru/hitam* tahun berjalan/berkenaan


Spesifikasi Khusus

a) Bagian Kaki Utama:


Bahan : Stainless Steel anti karat sesuai dengan 20x40, tebal minimal 1,5 mmPipa : Stainless Steel anti karat sesuai dengan ISO 4957, penghubung 20x40, tebal minimal 1,5 mmPada rangka kaki utama sebelah kanan bagian atas dari dudukan, dibuat stamping marking/label yang langsung dicetak pada holo stainlesssteel dengan tulisan : “OBGYN BED PROGRAM KB TIDAK DIPERJUAL BELIKAN”. Label dimaksud tidak dibenarkan memakai stiker atau tempelan apapun, karena mudah dicopot.


b) Bagian Sandaran Badan:

Bahan : Stainless Steel anti karat sesuai dengan ISO 4957,20x40, tebal minimal 1,5 mmPanjang : 700 – 750 mmLebar : 500 – 550 mmAlas matras : multiplax tebal 8–10 mm dilapisi busa dengan permukaan rata dan kualitas busa padat (standar busa) = 60–70 mm dengan cover leather imitation warna biru muda.Pengatur : system gas spring dengan dilengkapi tuas engkelSandaran untuk turun naik atau system gerigi dan terkunci


c) Bagian Dudukan:

Bahan : Stainless Steel anti karat sesuai dengan ISO 4957Panjang : 400 – 480 mmLebar : 500 – 550 mmAlas matras : terdapat setengah lingkaran pada pinggiran matras pada bagian lebar bagian atas dengan diameter 22 cm – 25 cm, dengan bahan multiplax tebal 8–10 mm dilapisi busa = 60 – 70 mmdengan cover leather imitation warna biru muda.Di lengkapi : Baskom dibawah dudukan untuk penadah, Terbuat dari Stainless Steel ukuran diameter 280-300 mm


d) Bagaian sandaran kaki 

Bahan : Stainless Steel anti karat sesuai dengan ISO 4957Panjang : 400 – 500 mmLebar : 500 – 550 mmAlas matras : terdapat setengah lingkaran pada pinggiran matras pada bagian lebar bagian atas dengan diameter 22 cm – 25 cm Multiplax tebal 8– 10 mm dilapisi busa = 60 – 70 mm dengan cover leather imitation warna biru muda.Pengunci : Pengunci tunjangan sandaran kaki dari plat Stainless tunjangan Steel yang dapat menahan beban 20 kg dan posisnya tidak berubahTangga injakan : Terbuat dari Stainless Steel anti karat sesuai dengan kaki ISO 4957 tebal minimal 1 mm, anti slip, lantai injakan kakinya dapat disimpandengan cara didorongkebelakang.


e) Aksesoris

Penyangga betis : Terbuat dari plastik nylon/ABS ukuran (P) 245-255 x (L) 165 - 175 x (T) 110 - 120 mm, tebal 6 mm, dilapisi busa tebal 10 mm dan kulit imitasi warna biru muda dengan penyangga dari Stainless Steel diameter minimal 16 mm, dapat diatur menahan beban 20 kg dan posisinya tidak bergerak setelah dikunci.

Spesifikasi Obgyn Bed BKKBN 2020 | Penyalur Alat Kesehatan


PT. DUMEDPOWER INDONESIA adalah Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Penyedia dan Pemberi Surat Dukungan yang sudah memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan dan E-Faktur Online dan terdaftar dalam LPSE untuk pengadaan barang dan jasa produk-produk Juknis DAK BKKBN 2019-2020 berdasarkan hasil revisi terakhir di Solo.


Dalam proses pengadaan barang dan jasa produk-produk DAK (Dana Alokasi Khusus) BKKBN seharusnya Perusahaan Penyedia Produk-Produk DAK BKKBN tersebut haruslah perusahaan yang harus memiliki Izin Penyalur Alat Kesehatan (I.P.A.K) dan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang sudah memiliki E-Faktur Pajak. Karena standarisasi pengadaan Tender Pengadaaan Barang Dan Jasa pemerintah syarat mutlaknya adalah mengharuskan “Setiap Perusahaan Penyedia dan Pemberi Dukungan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Harus Berbadan Hukum Perseroan Terbatas (PT) dan Terdaftar Dalam E-Faktur Pajak (Elektronik Faktur Pajak)” sedangkan kelengkapan yang lain adalah kelengkapan tambahan. Sedangkan kita ketahui hampir sebagian besar produk-produk DAK BKKBN berhubungan dengan kegiatan Kesehatan Medis.

Adapun produk-produk DAK BKKBN Tahun Anggaran 2019-2020 adalah sebagai berikut :

01. Obgyn Bed BKKBN 2019-2020.

02. Kie KKB (Family) Kit BKKBN 2019-2020.

03. Kie Pendidikan dan Kependudukan BKKBN 2019-2020.

04. Iud Kit BKKBN 209-2020.

05. Implan Removal Kit BKKBN 2019-2020.

06. Media Advokasi dan Kie BKKBN 2019-2020.

07. Lansia Kit BKKBN 2019-2020.

08. Sarana PLKB dan PPKBD BKKBN 2019-2020.

09. Genre Kit BKKBN 2019-2020.

10. BKB APE Kit BKKBN 2019-2020.

11. Muyan KB  BKKBN 2019-2020.

12. Mupen KB BKKBN 2019-2020.

13. Public Address BKKBN 2019-2020.

14. Lemari Alkon BKKBN 2019-2020.

15. Mobil Akseptor KB BKKBN 2019-2020.

16. Mobil Box Alkon BKKBN 2019-2020.

17. Motor Petugas Lapangan BKKBN 2019-2020.

Produsen dan Distributor Produk BKKBN DAK 2019-2020


Wilayah pemasaran meliputi provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia seperti : Jakarta , Bogor, Sumedang , Bandung , Semarang , Jogjakarta , Surabaya , Banten , Lampung , Palembang , Padang , Bangka Belitung , Jambi , Riau , Medan , Aceh , Batam , Pontianak , Samarinda , Balikpapan , Palangkaraya , Makasar , Palu , Manado , Ternate , Ambon , Maluku , Sorong , Papua , Poso , Wamena , Fak-Fak , Flores , Ternate , Kupang, Nias, Nusa Tenggara , Bali ,  Madura , Malang , Solo , Brebes , Banyuwangi , Tasik Malaya , Garut , Sukabumi dll.


Produsen dan Distributor Produk DAK BKKBN 2019-2020


Untuk Pemesanan, Berita atau Informasi Daftar Harga Jual, Brosur dan Gambar berikut Spesifikasi produk-produk Juknis DAK BKKBN 2019-2020 sesuai revisi terbaru dapat menghubungi :

Nama: Tn. Elfian Effendi [Pemasaran]

E-mail:dumedpower@gmail.com

Situs Website :

http://www.juknisdakbkkbnblog.wordpress.com/

http://penyalur-alat-kesehatan.blogspot.com

Pesan Instan:

Nomer HP (WhatsApp) : 081315904286 / 082125526000

Nomer Kantor: 0213912905 / 0213912902

Nomer Faks: 021-3912905

Alamat: Jl. Kramat 4 No.21 – Kenari

Jakarta Pusat, Jakarta

Indonesia

Minggu, 12 Maret 2017

Jual Lansia Kit BKKBN 2019 | Posyandu Pelayanan Kesehatan Lansia

Lansia Kit BKKBN 2019 | Posyandu Pelayanan Kesehatan Lansia 
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dari usia dini.  Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan pekembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual, pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas generasi selanjutnya.

Begitu besar perhatian pemerintah kepada generasi muda, dengan harapan akan membuat bangsa ini menjadi baik. Pemerintah begitu intens memfokuskan pengembangan dan perbaikan pada anak-anak dan remaja, sesungguhnya melupakan keberadaan para lansia. Lansia sesungguhnya memiliki hak untuk mendapatkan apresiasi yang sama dengan usia produktif lainnya. Meskipun telah ada undang-undang yang difokuskan pada lansia yaitu UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, tetap saja para lansia ini menjadi hal yang terabaikan.

Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral yang bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita untuk membina moral anak-anak.

Namun sebelum kita merasakan keberadaan lansia yang sebenarnya dapat membantu pembelajaran moral ini, kita senantiasa menganggap bahwa lansia adalah simbol yang merepotkan dan kurang kontribusi. Hal ini dikarenakan kita sendiri kurang mengapresiasi para lansia tersebut, sehingga tidak jarang para lansia itu terlantar meskipun mempunyai keluarga. Banyak keluarga yang karena kesibukannya terkesan melalaikan orang tua dan memasukkannya ke panti jompo (Hardin and Hudson, 2005).

Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan, integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan (Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas.

Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.

Dari berbagai kejadian yang ada, kita harusnya sadar bahwa sudah saatnya kita mengapresiasi para lansia dengan bersikap adil, yang tidak dapat disamakan dengan perlakuan kita terhadap anak-anak dan para remaja. Kita seharusnya mempunyai mekanisme untuk memberdayakan lansia sesuai dengan umur mereka, membantunya melalui tahap perkembangan, dan menyertakannya dalam proses transformasi pendidikan moral. Dengan demikian mereka tidak merasa terabaikan.

Seiring dengan meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah berusaha merumuskan berbagai kebijakan untuk usia lanjut tersebut, terutamanya pelayanan dibidang kesehatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.

Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.

Dengan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi terabaikan didalam masyarakat.

Lansia Kit DAK BKKBN 2019 Terbaru
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Lanjut Usia (Lansia)
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, pengertian lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yaitu Lanjut Usia Potensial dan Lanjut Usia Tidak Potensial.
Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/ jasa, sedangkan Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Sedangkan WHO menggolongkan lanjut usia menjadi empat, yaitu
Ø Usia Pertengahan (middle age) : umur 45-59 tahun
Ø Lanjut Usia (elderly) : umur 60-74 tahun
Ø Lanjut Usia Tua (old) : umur 75-90 tahun
Ø Usia Sangat Tua (very old) : umur diatas 90 tahun
Ø Departemen Kesehatan RI menggolongkan lanjut usia menjadi tiga kelompok, yaitu
Ø Kelompok Lansia Dini (55-64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia
Ø Kelompok Lansia (65 tahun ke atas)
Ø Kelompok Lansia resiko tinggi yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun

Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu : aspek biologis, aspek ekonomi dan aspek sosial (Wijayanti, 2008).

Secara biologis, penduduk yang disebut lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus-menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentan terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan dalam struktur sel, jaringan, serta sistem organ.

Secara ekonomi, lansia dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak yang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan manfaat, bahkan ada yang beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan negatif, sebagai beban keluarga dan masyarakat. Sedangkan secara sosial, lansia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Dinegara barat, lansia menempati strata sosial dibawah kaum muda, sedangkan di Indonesia, lansia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus dihormati oleh warga muda (Wijayanti, 2008).

Posyandu Lansia
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

Tujuan Posyandu Lansia
Ø  Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar adalah
Ø  Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Ø  Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
Manfaat Posyandu Lansia
Manfaat dari posyandu lansia adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya.

Sasaran Posyandu Lansia
Sasaran posyandu lansia adalah :
Ø  Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
Ø  Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Ø  Kegiatan Posyandu Lansia
Ø  Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :
Ø  Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
Ø  Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit
Ø  Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
Ø  Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta    penghitungan denyut nadi selama satu menit.
Ø  Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
Ø  Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus)
Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.

Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.

Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.

Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak dating, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.

Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.

Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja. 3 meja tersebut meliputi :
–      Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan.
–      Meja II : melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index massa tubuh (IMT); juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus.
–      Meja III : melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan pelayanan pojok gizi.

Produsen dan Distributor Produk DAK BKKBN 2019
Masalah kesehatan pada Lansia
Masalah kesehatan pada lansia tentu saja berbeda dengan jenjang umur yang lain karena pada penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Dr. Purma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan pada lansia menyatakan bahwa ada 14 I yang menjadi masalah kesehatan pada lansia, yaitu :
Immobility (kurang bergerak), dimana meliputi gangguan fisik, jiwa dan faktor lingkungan sehingga dapat menyebabkan lansia kurang bergerak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf dan penyakit jantung.

Instability (tidak stabil/ mudah jatuh), dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (yang berkaitan dengan tubuh penderita), baik karena proses menua, penyakit maupun ekstrinsik (yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor lingkungan. Akibatnya akan timbul rasa sakit, cedera, patah tulang yang akan membatasi pergerakan. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan psikologik berupa hilangnya harga diri dan perasaan takut akan terjadi.

Incontinence (buang air) yaitu keluarnya air seni tanpa disadari dan frekuensinya sering. Meskipun keadaan ini normal pada lansia tetapi sebenarnya tidak dikehendaki oleh lansia dan keluarganya. Hal ini akan membuat lansia mengurangi minum untuk mengurangi keluhan tersebut, sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan.

Intellectual Impairment (gangguan intelektual/ dementia), merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.

Infection (infeksi), merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena sering didapati juga dengan gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalencence, skin integrity (gangguan panca indera, komunikasi, penyembuhan dan kulit), merupakan akibat dari proses menua dimana semua panca indera berkurang fungsinya, demikian juga pada otak, saraf dan otot-otot yang dipergunakan untuk berbicara, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan  mudah rusak dengan trauma yang minimal.

Impaction (konstipasi=sulit buang air besar), sebagai akibat dari kurangnya gerakan, makanan yang kurang mengandung serat, kurang minum, dan lainnya.

Isolation (depresi), akibat perubahan sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial. Pada lansia, depresi yang muncul adalah depresi yang terselubung, dimana yang menonjol hanya gangguan fisik saja seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri pinggang, gangguan pecernaan, dan lain-lain.

Inanition (kurang gizi), dapat disebabkan karena perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan. Faktor lingkungan dapat berupa ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi, isolasi sosial (terasing dari masyarakat), terutama karena kemiskinan, gangguan panca indera; sedangkan faktor kesehatan berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, obat-obatan, dan lainnya.

Impecunity (tidak punya uang), semakin bertambahnya usia, maka kemampuan tubuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan semaki berkurang, sehingga jika tidak dapat bekerja maka tidak akan mempunyai penghasilan.

Iatrogenesis (penyakit akibat obat-obatan), sering dijumpai pada lansia yang mempunyai riwayat penyakit dan membutuhkan pengobatan dalam waktu yang lama, jika tanpa pengawasan dokter maka akan menyebabkan timbulnya penyakit akibat obat-obatan.

Insomnia (gangguan tidur), sering dilaporkan oleh lansia, dimana mereka mengalami sulit untukmasuk dalam proses tidur, tidur tidak nyenyak dan mudah terbangun, tidur dengan banyak mimpi, jika terbangun susah tidur kembali, terbangun didini hari-lesu setelah bangun di pagi hari.

Immune deficiency (daya tahan tubuh menurun), merupakan salah satu akibat dari prose menua, meskipun terkadang dapat pula sebagai akibat dari penyakit menahun, kurang gizi dan lainnya.

Impotence (impotensi), merupakan ketidakmampuan untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan senggama yang memuaskan yang terjadi paling sedikit 3 (tiga) bulan. Hal ini disebabkan karena terjadi hambatan aliran darah ke dalam alat kelamin sebagai adanya kekakuan pada dinding pembuluh darah, baik karena proses menua atau penyakit.
Data penyakit lansia di Indonesia (umumnya pada lansia berusia lebih dari 55 tahun) adalah sebagai berikut:
–      Penyakit Cardiovascular
–      Penyakit otot dan persendian
–      Bronchitis, asma dan penyakit respirasi lainnya
–      Penyakit pada mulut, gigi dan saluran cerna
–      Penyakit syaraf
–      Infeksi kulit
–      Malaria
–      Lain-lain
(Anonim, 2008)

Perusahaan Penyedia dan Pendukung Lelang tender BKKBN 2019
Kader Posyandu
Kader posyandu, menurut Departemen Kesehatan RI (2006) adalah seseorang atau tim sebagai pelaksana posyandu yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat setempat yang memenuhi ketentuan dan diberikan tugas serta tanggung jawab untuk pelaksanakan, pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya (Henniwati, 2008).

Penilaian Keberhasilan Upaya Pembinaan Lansia melalui Posyandu Lansia
Menurut Henniwati (2008), penilaian keberhasilan pembinaan lansia melalui kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu, dilakukan dengan menggunakan data pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus dan penelitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari :
–      Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan berkembangnya jumlah orang masyarakat lansia dengan berbagai aktivitas pengembangannya
–      Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah atau swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia
–      Berkembangnya jenis pelayanan konseling pada lembaga
–      Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia
–      Penurunan daya kesakitan dan kematian akibat penyakit pada lansia

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan posyandu lansia, seperti yang dikutip dari blog puskesmas-oke, antara lain:
Umumnya lansia tidak mengetahui keberadaan dan manfaat dari posyandu lansia. Hal ini dapat diatasi dengan penyuluhan atau sosialisasi tentang keberadaan dan manfaat posyandu lansia, sehingga mendorong lansia untuk datang dan merasakan sendiri manfaat dari keberadaan posyandu lansia.

Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
Jarak rumah dengan lokasi posyandu lansia jauh atau sulit dijangkau.
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.

Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu lansia. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia.

Keluarga, bagi lansia merupakan sumber kepuasan. Data yang diambil oleh Henniwati (2008) terhadap lansia berusia 50, 60 dan 70 tahun di Kelurahan Jambangan, menyatakan mereka ingin tinggal ditengah-tengah keluarga. Mereka tidak ingin tinggal di Panti Werdha. Para lansia merasa bahwa kehidupan mereka sudah lengkap, yaitu sebagai orang tua dan juga sebagai kakek dan nenek, akan tetapi keluarga juga dapat menjadi frustasi bagi lansia. Hal ini terjadi jika ada hambatan komunikasi antara lansia dengan anak atau cucu, dimana perbedaan faktor generasi memegang peranan.

Ada juga lansia yang mempunyai kemandirian yang tinggi untuk hidup sendiri karena keinginan untuk hidup tanpa merepotkan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2007) pada lansia dilingkungan RW V Kelurahan Payung Kecamatan Banyumanik Semarang.

Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.

Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.

Genre Kit BKKBN 2019 | Juknis DAK BKKBN Blog
Kader Posyandu Lansia
Wahyuna (2008) melakukan penelitian kader di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Ngawi. Kader-kader tersebut hanya bertugas mencatat dan mengurusi masalah konsumsi saja, selain itu kader juga bekerja tergantung perintah petugas kesehatan tanpa ada pelatihan lebih lanjut sehingga peran kader dalam kegiatan tersebut belum optimal.

Kader juga harus mampu berkomunikasi dengan efektif, baik dengan individu atau kelompok maupun masyarakat, kader juga harus dapat membina kerjasama dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan posyandu, serta untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan lansia pada hari buka posyandu yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatn/ pengisian KRS, penyuluhan dan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya dan pemberian PMT, serta dapat melakukan rujukan jika diperlukan (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Untuk meningkatkan citra diri kader, maka harus dipehatikan  dalam hal sebagai berikut:
–      Meningkatkan kualitas diri sebagai seorang yang dianggap masyarakat, yang dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan
–      Melengkapi diri dengan keterampilan yang memadai dalam pelayanan di Posyandu
–      Membuat kesan pertama yang baik dan memperhatikan citra yang positif
–      Menetapkan dan memutuskan perhatian secara cermat pada kebutuhan masyarakat
–      Menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu sendiri
–      Mendorong keinginan masyarakat untuk datang ke Posyandu
(Departemen Kesehatan RI, 2006)

Kie Kit BKKBN 2019 | Penyalur Alat Kesehatan
KESIMPULAN
Posyandu lansia merupakan wadah terpadu untuk para lansia dimasa tuanya karena pada usia lanjut seperti ini, kondisi para lansia umumnya mempunyai fisik yang relatif lemah dan kesepian, perlu berkumpul dan saling mengawasi sehingga tidak merasa kesepian dan terabaikan.

Manfaat yang dirasakan dengan adanya posyandu lansia ini bukan hanya dirasakan oleh lansia tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan dimana lansia tersebut tinggal. Posyandu lansia dapat membantu lansia untuk menyesuaikan diri dalam perubahan fase kehidupannya sehingga menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan keberadaannya.

Banyak kendala yang ditemui dalam menggerakkan posyandu lansia tetapi kendala tersebut akan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak, yaitu pemerintah pusat, daerah, pihak swasta dan seluruh elemen masyarakat.

Sarana PLKB dan PPKBD BKKBN 2019
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Kesehatan Lansia di Indonesia. http://subhankadir.files.wordpress.com
Defkominfo. 2010. Berita Pemerintahan. www.defkominfo.com
Departemen Kesehatan RI. 2005 dalam Henniwati. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur [tesis]. Medan: Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. USU e-Repository @2009.
Departemen Kesehatan RI. 2006 dalam Henniwati. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur [tesis]. Medan: Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. USU e-Repository @2009.
Departemen Kesehatan RI. 2007 dalam Henniwati. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur [tesis]. Medan: Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. USU e-Repository @2009.
Departemen Kesehatan RI. 2008 dalam Henniwati. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur [tesis]. Medan: Program Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara. USU e-Repository @2009.
Erfandi. 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia.
http://puskesmas-oke.blogspot.com.
Hardin, Eugene and Hudson, Alia Khan. 2005. Elder Abuse-“Society’s Dilemma”. Journal of The National Medical Association. Vol 97, No 1 Jan 2005. p : 91-94
Henniwati. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur [tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara. USU e-Repository @2009.
Latifah, Nurul. 2010. Urgensi Posyandu Lansia. http://bataviase.co.id.
Siburian, Pirma. 2007. Empat Belas Masalah Kesehatan Utama pada Lansia. http://waspada.com.
UU RI Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
UU RI Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
Wahyuna, Adam Wisudiyanto. 2008. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Posyandu Lansia terhadap Pengetahuan dan Sikap Kader dalam Pemberian Pelayanan di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kauman Ngawi [skripsi]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wijayanti. 2007. Hubungan kualitas fisik dan Lingkungan dengan Pola Kehidupan Lansia di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik, Semarang. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman. Enclosure. Vol 6 No 1 Maret 2007
Wijayanti. 2008. Hubungan Kondisi Fisik RTT Lansia Terhadap Kondisi Sosial Lansia di RW 03 RT 05 Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Candi Sari. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman. Enclosure. Vol 7 Maret 2008.
Dikutip dari :
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
SEKOLAH PASCA SARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
SITI KHADIJAH : B251100174

Implant Removal Kit BKKBN 2019 | Penyalur Alat Medis
PT. DUMEDPOWER INDONESIA adalah Produsen dan Distributor Utama pengadaan produk-produk Juknis DAK BKKBN 2016, selain itu kami juga membantu para peserta tender pengadaan produk DAK BKKBN 2018 maupun PL (Penunjukan Langsung) untuk kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para peserta tender pengadaan maupun PL seperti : Surat Dukungan, SIUP, NPWP, Laporan Pajak 3 Bulan, ISO 9001:2008, I.P.A.K, Geskeslab, H.A.K.I, Jaminan Purna Jual, Jaminan Ketersediaan Teknisi (ATEM) dan (APOTEKER), Surat Uji Toxin Cat, Surat Uji Polimer Tas, Surat Terdaftar di LPSE serta yang lain-lain.

Penyalur Alat Kesehatan dan Produk DAK BKKBN 2019
Untuk pemesanan barang, brosur, harga jual, R.A.B dan surat dukungan Paket Produk Juknis DAK BKKBN 2019 seperti : Kie Kit BKKBN 20199 (KKB plus Family Kit) ~ GenRe Kit BKKBN 2019 ~ Iud Kit BKKBN 2019 ~ Sarana PLKB BKKBN 2019 ~ Public Address BKKBN 2019 ~ Implan Removal Kit BKKBN 2019~ Obgyn Bed BKKBN 2019 ~ BKB Kit+APE Kit BKKBN 2019 ~ Tempat Alat Obat Kontrasepsi DAK Sub-Bidang KB T.A 2019 ~ Mupen KB BKKBN 2019 ~ Lansia Kit BKKBN 2019 ~ PPKBD/ Sub-PPKBD Kit BKKBN 2019 silahkan menghubungi :
Kontak Person : Tn. Elfian Effendi
Mobile : 082125526000 / 081315904286
PIN BB :
Telpon Kantor : 0213912905
Email :
dumedpower2017@gmail.com
Twitter
https://twitter.com/penyaluralkes
Website :
http://juknisdakbkkbnblog.blogspot.com/
http://dumedpower.net/
http://penyaluralatkesehatan.co.id/